PEMANFAATAN
MULTIMEDIA
DALAM PEMBELAJARAN MODERN
DALAM PEMBELAJARAN MODERN
Disusun
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Sumber
Belajar
Dosen
Pembimbing : Dr. Syamsudin
Disusun oleh :
Dadan Ahmad Husaini, S.Pd. (NIM 5520110022)
Program
Magister Teknologi Pendidikan
Universitas
Islam Assyafi’iyah
Jakarta
2012
PEMANFAATAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN MODERN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Alhamdulillah Puji dan Syukur kita
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah menganugerahkan kekuatan lahir dan
batín, atas izin dan karuniaNya penulis dapat menuangkan ide dan menyelesaikan
tugas untuk salah satu tugas mata kuliah di program S2 Teknologi Pendidikan. Mutu
pendidikan ditentukan oleh kualitas lulusannya, sedangkan kualitas lulusan
ditentukan oleh kualitas pembelajaran. Prestasi belajar siswa ditentukan oleh
dua faktor, yaitu yang pertama faktor internal yang mencakup
fisik,intelegensi,motivasi,perhatian,minat,bakat,dan kesiapan. Kedua faktor
eksternal yang terdiri dari faktor keluarga, masyarakat,metode
pembelajaran,kurikulum,saran dan prasarana pembelajaran.
Dengan alasan tersebut media yang
dapat menimbulkan perhatian siswa sangatlah penting demi tercapainya tujuan
pembelajaran. Dengan multimedia ini diharapkan pembelajaran dapat lebih menarik
dan menumbuhkan semangat siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan optimal.
Guru sebagai fasilitator,mediator, dan motivator dapat lebih terlihat.
Kemajuan di bidang teknologi
pendidikan (educational technology), maupun teknologi pembelajaran
(instructional technology) menuntut digunakannya berbagai media
pembelajaran (instructional media) serta peralatan-peralatan yang
semakin canggih (sophisticated). Boleh dikatakan bahwa dunia pendidikan
dewasa ini hidup dalam dunia media, di mana kegiatan pembelajaran telah
bergerak menuju dikuranginya sistem penyampaian bahan pembelajaran secara
konvensional yang lebih mengedepankan metode ceramah, dan diganti dengan sistem
penyampaian bahan pembelajaran modern yang lebih mengedepankan peran pebelajar
dan pemanfaatan teknologi multimedia. Lebih-lebih pada kegiatan pembelajaran
yang menekankan pada kompetensi-kompetensi yang terkait dengan keterampilan
proses, peran media pembelajaran menjadi semakin penting. Pembelajaran geografi yang dirancang secara baik dan kreatif dengan
memanfaatkan teknologi multimedia, dalam batas-batas tertentu akan dapat
memperbesar kemungkinan siswa untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang
dipelajarinya lebih baik, dan meningkatkan kualitas pembelajaran geografi,
khususnya dalam rangka meningkatkan ketercapaian kompetensi
Sementara itu realitas yang ada
dan terjadi terjadi di lapangan, ada kesan bahwa kemampuan guru masih rendah. Sebagian besar dari mereka masih berpredikat sebagai pelaksana
kurikulum, bahkan di antara kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan lebih
bersifat rutinitas. Guru belum siap menghadapi berbagai perubahan, di samping
terbatasnya akses pada materi pembelajaran mutakhir. Motivasi dan kesiapan
belajar peserta didik juga rendah. Kurangnya waktu belajar, lingkup materi yang
sangat luas, serta laju/akselerasi perubahan (change) di bidang
ilmu, teknologi dan seni berjalan begitu cepat. Realitas di lapangan yang
menunjukkan adanya keterbatasan media pembelajaran baik jenis maupun jumlahnya,
serta kemampuan guru memanfaatkan media masih kurang. Suasana kelas kurang
memotivasi peserta didik melakukan kegiatan belajar. Demikian juga interaksi
pembelajaran belum optimal.
Memperhatikan fenomena di atas, betapa kemampuan guru masih sangat perlu
untuk senantiasa ditingkatkan kualitasnya, terutama jika dikaitkan dengan
tuntutan tugas guru di era globaliasi saat ini yang ditandai oleh semakin
meluasnya penggunaan teknologi multimedia. Permasalahan yang harus segera
dipecahkan adalah: bagaimana upaya meningkatkan kualitas pembelajaran geografi
melalui pemanfaatan teknologi multimedia.
Apabila para guru mampu memanfaatkan, lebih-lebih mengembangkan
pembelajaran yang berbasis teknologi multimedia maka dipastikan mutu
pembelajaran akan meningkat lebih baik, terutama jika dikaitkan dengan era saat
ini yang dicirikan oleh teknologi informasi. Dengan demikian, para guru lebih
memiliki kompetensi mengajar sesuai tuntutan era teknologi informasi dan mendukung optimalisasi pembelajaran.
1.2
Rumusan Masalah
Apa manfaat
dari multimedia pembelajaran ?
1.3
Tujuan Penyusunan
Mendeskripsikan
manfaat Multimedia dalam pembelajaran
1.4
Metode Penyusunan
Dalam
penyusunan makalah ini penulis menggunakan metode penelusuran internet yang
berhubungan dengan materi
BAB II
KAJIAN
TEORI
2.1
Pengertian Multimedia
Istilah media yang merupakan bentuk jamak dari medium secara harfiah
berarti perantara atau pengantar. AECT (1979;21) mengartikan media sebagai
segala bentuk dan saluran untuk proses transmisi informasi. Sedang Olson
(1974:12) mendefinisikan medium sebagai teknologi untuk menyajika,
merekam,membagi, dan mendistribusikan simbol dengan melalui rangsangan indra
tertentu disertai penstrukturan informasi.
Multimedia adalah media yang
menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks,
grafis,gambar,foto, audio, video, dan animasi secara terintregrasi. multimedia
terbagi menjadi dua kategori yaitu :
1. Multimedia
linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol
apapun yang dapat dioprasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan
sekuensial (berurutan),contohnya: TV dan film.
2. Multimedia
interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang
dapat dioprasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang
dikehendaki untuk proses selanjutnya. contoh multimedia interaktif adalah
multimedia pembelajarn interaktif, aplikasi game, dll.
3.
Heinich, dkk (1982) mengartikan istilah media sebagai “the term refer
to anything that carries information between a source and a receiver”.
Sementara media pembelajaran dimaknai sebagai wahana penyalur pesan atau
informasi belajar. Batasan tersebut terungkap
antara lain dari pendapat-pendapat para ahli seperti Wilbur Schramm (1971),
Gagne dan Briggs (1970). Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa setidaknya mereka sependapat bahwa: (a) media merupakan wadah dari pesan
yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima
pesan tersebut, dan (b) bahwa materi yang ingin disampaikan adalah pesan
pembelajaran, dan (c) bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses
belajar.
Konsep teknologi multimedia
(TM) bukan sekadar penggunaan media secara majemuk untuk pencapaian kompetensi
tertentu, namun mencakup pengertian perlunya integrasi berbagai jenis media
yang digunakan dalam suatu penyajian yang tersusun secara baik (sistemik dan
sistematik). Masing-masing media dalam teknologi multimedia ini dirancang untuk
saling melengkapi sehingga secara keseluruhan media yang digunakan akan menjadi
lebih besar peranannya dari pada sekedar penjumlahan dari masing-masing media. Dengan
demikian teknologi multimedia yang dimaksud dalam tulisan ini tidak semata-mata
penggunaan berbagai media secara bersamaan, namun mensyaratkan atau identik
dengan teknologi multimedia yang berbasis komputer, interaktif dan
pembelajaran mandiri. Dengan TM yang berbasis komputer juga terkandung
sifat interaktif antara siswa dengan media secara individual. Maka konsep
teknologi multimedia selalu berkonotasi atau identik dengan media pembelajaran
yang berbasis computer, interaktif dan mandiri.
Bentuk-bentuk teknologi multimedia yang banyak digunakan di
kelas/sekolah adalah kombinasi multimedia dalam bentuk satu kit (perangkat)
yang disatukan. Satu perangkat (kit)
multimedia adalah gabungan bahan-bahan pembelajaran yang meliputi lebih dari
satu jenis media dan disusun atau digabungkan berdasarkan atas satu topik
tertentu. Perangkat (kit) ini dapat mencakup slide, film, suara, gambar diam,
grafik, peta, buku, chart, dan lain-lain menjadi satu model. Misalnya: CD
pembelajaran atau CD interaktif.
Sejumlah karakteristik yang
menonjol dari TM di antaranya adalah: (1) small steps, (2) active
responding, dan (3) immediate feedback. (Burke,
dalam Pramono, 1996:19). Sementara Elida dan Nugroho (2003:111) yang mengutip
Roblyer dan Hanafin mengidentifikasi adanya 12 karakteristik TM yaitu: (1) dirancang
berdasarkan kompetensi/tujuan pembelajaran, (2) dirancang sesuai dengan
karakteristik pebelajar, (3) memaksimalkan interaksi, (4) bersifat
individual,(5) memadukan berbagai jenis media, (6) mendekati pebelajar secara
positif, (7) menyiapkan bermacam-macam umpan balik, (8) cocok dengan lingkungan
pembelajaran, (9) menilai penampilan secara patut, (10) menggunakan
sumber-sumber komputer secara maksimal, (11) dirancang berdasarkan prinsip
desain pembelajaran, (12) seluruh program sudah dievaluasi.
Dengan melihat sejumlah
karakteristiknya, maka TM memiliki sejumlah manfaat di antaranya: (1) mengatasi
kelemahan pada pembelajaran kelompok maupun individual, (2) membantu menjadikan
gambar atau contoh yang sulit didapatkan di lingkungan sekolah menjadi lebih
konkrit, (3) memungkinkan pengulangan sampai berkali-kali tanpa rasa malu bagi
yang berbuat salah, (4) mendukung pembelajaran individual, (5) lebih mengenal
dan terbiasa dengan komputer, (6) merupakan media pembelajaran yang efektif, (7)
menciptakan pembelajaran yang “enjoyment” atau “joyful learning”.
2.2 Pengertian
Pembelajaran
Pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang
memungkinkan terjadinya proses belajar hal ini di tegaskan oleh Yusufhadi Miarso (1985) dalam bukunya Menyemai
Benih-Benih Teknologi memberikan
batasan media pembelajaran sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Batasan yang sederhana ini
memiliki arti yang sangat luas dan mendalam, mencakup pengertian sumber,
lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran.
Istilah pembelajaran digunakan untuk menunjukan usaha pendidikan yang
dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu
sebelum proses dilaksanakan, serta yang pelaksanaanya terkendali.Perlu
ditegaskan bahwa dalam proses pendidikan sering kali seseorang belajar tanpa
sengaja, tanpa tahu tujuannya terlebih dahulu, dan tidak selalu terkendalikan
baik dalam artian isi, waktu, proses maupun hasilnya, namun kedua istilah itu
–pendidikan dan pembelajaran- dipakai secara bergantian (Yusuf hadi Miarso
2009:4)
BAB III
PEMBAHASAN
Yusufhadi Miarso 2009:4 dalam bukunya Menyemai
Benih-Benih Teknologi Pendidikn mengatakan “Berbagai kajian teoritik maupun
empirik menunjukan kegunaan media dalam pembelajaran sebagai berikut :
3.1
Kegunaan Media dalam Pembelajaran
a. Mampu memberikan rangsangan yang
bervariasi kepada otak, sehingga otak bisa berfungsi secara optimal
b. Dapat mengatasi keterbatasan
pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik
c. Dapat melampaui batas ruang kelas
d. Memungkinkan adanya interaksi
langsung antara peserta didik dengan lingkungannya
e. Menghasilkan keseragaman
pengamatan
f. Membangkitkan keinginan dan minat
baru
g. Membangkitkan motivasi dan
merangsang untuk belajar
h. Memberikan pengalaman yang i
tegral/menyeluruh dari sesuatu yang konkret maupun
yang abstrak.
i. Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk belajar mandiri
j. Meningkatkan kemampuan
keterbacaan baru (new literac)
k. Mampu meningkatkan efek sosial
dengan menginkatnya kesadaran duni sekitar
l. Dapat meningkatkan kemampuan
ekspresi diri
3.2
Pedoman Umum Penggunaan Media dalam Proses Pembelajaran
a. Tidak ada suatu media yang terbaik
untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran, masing-
masing media mempunyai kelebihan dan
kekurangan, oleh karena itu pemanfaatan
kombinasi dua atau lebih media akan
lebih mampu membantu tercapainya tujuan
pembelajaran.
b. Didasarkan pada tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai. dengan demikian pemanfaatan
media harus menjadi bagian integral
dari penyajian pelajaran.
c. Mempertimbangkan kecocokan ciri media
dengan karakteristikmateri pelajaran yang
disajikan.
d. Mnyesuaikan dengan bentuk
kegiatan pembelajaran.
e. Disertai persiapan yang cukup.
f. Peserta didik perlu disiapkan terlebih
dahulu sebelum memulai pembelajaran.
g. Melibatkan partisipasi aktif peserta
3.3
Taksonomi Media untuk Pembelajaran
Menurut
Haney dan Ulmer ada tiga kategori uama berbagai bentuk media pembelajaran itu :
1. Media yang mampu menyajikan informasi, karena itu disebut dengan Media
Penyaji,
2. Media
yang mengandung informasi dan disebut media obyek, 3 media yang
memungkinkan untuk berinteraksi dan itu disebut
media interaktif.
Taksonomi
itu dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut :
Media
Penyaji
Kelompok
satu : Grafis, Bahan cetak dan gambar diam contoh : Poster-poster dan buku-buku
cetak
Kelompok
dua : Media proyeksi diam contohnya : Slides (film bingkai), Filmstrip (Film
rangkai), Opaque projector ( Proyektor pantul)
Kelompok tiga : Media audio
Kelompok Empat : Audio ditambah Media Visual Diam
Kelompok lima : Gambar hidup (film)
Kelompo enam : Televisi
Kelompo tujuh : Multimedia
Media Objek
Media objek adalah benda tiga dimensi yang
mengandung informasi, tidak dalam bentuk penyajian tetapi melalui ciri-ciri
fisik dengan dua katagori : objek yang sebenarnya (objek alami dan objek
pengganti) dan objek pengganti dikenal dengan reflika, model atau benda
tiruan.
Media Interaktif
Karakteristik kelompok ini adalah peserta didik
tidak disuruh memperhatikan penyajian atau objek, tetapi dipaksa untuk
berinteraksi selama mengikuti pelajaran
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Multimedia adalah media yang menggabungkan dua
unsur atau lebih yang terdiri dari teks, grafis, gambar, audio, video, dan
animasi secara terintegrasi. multimedia terbagi menjadi dua kategori yaitu :
multimedia linier dan multimedia interaktif.Penggunaan teknologi multimedia
yang menekankan kepada unsur pembelajaran interaktif telah membawa persepsi
baru dalam era penggunaa komputer dalam bidang pendidikan. Multimedia terdiri
dari beberapa objek, teks, grafik, dan image, bunyi, dan video.
Multimedia mempunyai keistimewaan yang tidak
dimiliki oleh media lain. Keistimewaan tersebut adalah :Multimedia menyediakan
proses interaktif dan memberikan kemudahan timbal balik,
artinya Multimedia memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam
menentukan topik proses belajar dan multimedia memberikan kemudahan kontrol
yang sistematik dalam proses belajar.
secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah
proses pembelajaran lebih menarik, interaktif, jumlah waktu mengajar dapat
dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan.
4.2
Saran
Semua stikholder dan user pendidikan harus memahami
dan mampu menguasai multimedia saat Multimedia dijadikan sebagai Pembelajaran
yang integral dan modern
Daftar Pustaka
AECT (1977). The definition
of educational technology, Washington DC: AECT, (Edisi Bahasa Indonsia
dengan judul: Definisi Teknologi Pendidikan, Seri Pustaka teknologi
Pendidikan No. 7, 1994). Jakarta: PAU-UT & PT Rajawali.
Brown, James W.,
Richard B. Lewis, Fred F. Harcleroad, AV (1977) Intruction : Technology,
media, and methods, New York : Mc Graw-Hill Book Company.
Criswell, Eleanor L. (1989). The design of
computer-based instruction, New York: Macmillan Publishing Company.
Dale, Edgar, (1969) Audio
visual methods in teaching, New York: Holt, Rinehart and Winston Inc. The
Dryden Press.
Elida, T. & W. Nugroho
(2003). Pengembangan computer assisted instruction (CAI) pada Praktikum Mata
Kuliah Jaringan Komputer, Jurnal teknologi pendidikan, Vol. 5 no. 1.
ISSN 1441-2744.
Gagne, Robert M. and
Leslie J Briggs (1979). Principles of instructional design. New York:
Holt, Rinehart and Winston.
Haggett, Peter (1972). Geography:
A modern synthesis. New York: Harper and Row.
Heinich, Robert, Michael
Molenda, James D. Russel, (1982) Instructional media: and the new technology
of instruction, New York: Jonh Wily and Sons.
Jusufhadi Miarso, dkk., (1984) Teknologi
komukikasi pendidikan: Pengertian dan penerapannya di Indonesia. Jakarta:
Pustekkom Dikbut dan CV Rajawali.
Kemp, Jerrold E., Gery
Morrison and Stevent M. Ross (1994). Designing efective instruction. New
York: Mc Millan College Publishing Company, Inc.
Depdiknas (2006). Permendiknas
no.22 tentang: Standar Isi
Trini Prastati dan
Prasetya Irawan (2001) Media sederhana.Jakarta: PAU-PPAI
http;//en.wordpress.com/tag/manfaat-multimedia/.
lidnillah,Dindin Abdul Muiz.2009.kumpulan
Artikel aplikasi Multimedia Dalam Pembelajaran
Sudjana,nana.2005.Media Pengajaran, Bandung:Sinar
Baru Algensindo
Wirasamodra,Didik.2008.Aspek Desain Pembelajarn
pada Pengembangan Multi Media Pembelajaran
(artikel dalam
http://didikwirasamodra.wordpress.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar