Rabu, 15 Juli 2009

Demi Mutu Guru, Pusat Pelatihan Guru Dibangun

Demi Mutu Guru, Pusat Pelatihan Guru Dibangun

Indonesia ikut berperan dalam upaya peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan di kawasan Asia Tenggara lewat pendirian pusat regional South East Asia Ministry of Education di bidang Matematika, Bahasa, dan Sains. Selain menawarkan pendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan di Indonesia dan negara-negara ASEAN, juga dilakukan penelitian dan pengembangan, diseminasi informasi aktual, analisis kebijakan, serta evaluasi.

Peluncuran pusat pelatihan yang dinamakan South East Asia Ministry of Education (SEAMEO) Regional Center for Quality Improvement of Teachers and Education Personenel (QITEP) in Science, Mathematics, and Languages di Indonesia itu dilakukan di Jakarta, Senin (13/7), oleh Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo. Hadir pula sejumlah perwakilan SEAMEO dari negara-negara ASEAN.

Organisasi menteri

SEAMEO merupakan organisasi menteri pendidikan ASEAN yang secara aklamasi telah menyetujui pendirian tiga pusat pelatihan guru yang berada di Indonesia. Di Asia Tenggara saat ini tercatat ada sekitar 5.027.305 guru yang bertugas di berbagai jenjang pendidikan dan 342.000 kepala sekolah.

Menurut Bambang, program-program yang dilaksanakan di tiga pusat pelatihan guru itu dirancang berdasarkan kebutuhan pasar Asia Tenggara hingga lima tahun ke depan.

”Bagi Indonesia, adanya pusat pelatihan ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mengembangkan kelembagaan dan diklat bertaraf internasional,” kata Bambang.

Persiapan untuk meluncurkan ketiga pusat pendidikan dan latihan bertaraf internasional itu membutuhkan waktu dua tahun. Hingga saat ini ada 16 SEAMEO QITEP.

Ada lima jenis program dan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan mutu guru dan kepala sekolah, yakni lewat analisis kebutuhan pelatihan; penguatan kapasitas bidang sumber daya manusia, fasilitas, dan sistem manajemen; training dan pendidikan internal; penelitian; serta pengawasan dan evaluasi.(ELN)

Sumber: KOMPAS(Selasa, 14 Juli 2009)

Tidak ada komentar: